Minggu, 30 November 2014

Percabangan & Perulangan Pada Pemrograman Java

Kali ini saya akan mengkaji ulang salah satu materi di dalam Perkuliahan Algoritma Pemrograman JavaSetelah saya mempelajari dari masing-masing materi yang ada di dalam Perkuliahan Algoritma Pemrograman Java, Saya memilih salah satu materi untuk dibuat sebuah artikel yaitu Percabangan dan Perulangan. Jadi pada materi kali ini saya akan membahas tentang Percabangan & Perulangan Pada Pemrograman Java. 

Pada setiap bahasa pemrograman salah satunya pemrograman di java, kita pasti akan dipertemukan pada dua materi yang sangat penting dipelajari yaitu Percabangan dan Perulangan. Sebelum kita membahas membahas lebih lanjut tentang Percabangan dan Perulangan pada java, ada baiknya kita memahami pengertian dari meteri tersebut.


Rabu, 26 November 2014

Makalah Manajemen Proyek & Resiko

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah softskill ”MANAJEMEN PROYEK & RESIKO”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing kami.

Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun kepada pembaca umumnya.


Manajemen Proyek dan Resiko

Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.

Minggu, 23 November 2014

REVIEW DEEPCOOL ICE BLADE PRO

Pendingin CPU atau dikenal sebagai Heatsink Fan (HSF ) adalah perangkat untuk mendinginkan CPU agar temperature tetap terjaga pada keadaan normal. Ketika kita membeli sebuah Processor dalam bentuk Box, pasti kita akan menemukan heatsink di dalam paket penjualan. Walaupun Heatsink Fan ini sudah memenuhi standar tetapi bisa saja temperatur pada CPU naik sampai angka +80oC pada aplikasi yang membebani CPU hingga 100%. Heatsink Fan ini juga tidak di tunjukan untuk penggunaan extreme seperti overclock. Nah, untuk itu bagi yang belum puas terhadap kinerja Heatsink Fan standar atau bawaan dari proccessor, mau tidak mau harus menggantinya dengan HSF yang kinerjanya di atas HSF standar. Di pasar Internasional ini sudah banyak Produser PC yang menyediakan HSF bahkan Indonesia pun sudah banyak salah satunya DeepCool. DeepCool adalah salah satu Produser aksosoris komputer salah satunya Heatsink Fan.

Sabtu, 01 November 2014

CONTOH KASUS LFA

Jakarta mempunyai beberapa perusahaan bus. Sepanjang tahun terakhir frekwensi kecelakaan bus naik secara signifikan. Telah menyebabkan banyak penundaan keberangkatan dan tidak menyenangkan para penumpang. Selain itu terdapat beberapa kecelakaan yang serius di mana para penumpang telah menjadi korban. Surat kabar telah mengambil kepentingan dalam masalah itu, dan sebagian dari perusahaan bus tentunya akan mempunyai dampak dari publisitas yang tidak baik yaitu terjadinya penurunan jumlah penumpang. Sebagian besar masalah teknis adalah: bus tua, dan kondisi yang tidak disenangi karena susahnya sparepart atau suku cadang. Disamping itu, faktor manusia juga penting untuk dipertimbangkan karena banyak kecelakaan disebabkan oleh kecepatan tinggi sewaktu mengemudi di jalan yang jelek. Salah satu dari perusahaan kini mengorganisir suatu workshop LFA dalam rangka memutuskan harus berbuat apa untuk mensikapi masalah itu?

lyx

A. Pengertian lyx

LYX adalah salah satu front-end LATEX yang berbasis GUI, yang dapat dijalankan pada hampir semua platform sistem operasi. LATEX sudah cukup lama dikenal sebagai alat untuk menata tata letak (layout) buku atau majalah yang berkaitan dengan ilmu pasti. Dengan munculnya LYX yang dapat dioperasikan secara intuitif, hampir semua bidang dapat memanfaatkan LATEX sebagai alat untuk menata tampilan buku/ majalah. Sistem desktop publishing (DTP) digunakan untuk mengedit teks dan gambar yang dimasukkan pada suatu halaman penuh. Jadi, secara prinsip hampir semua jenis word processor atau document-processor dapat dijadikan salah satu komponen masukan dari sistem DTP. Apa keunggulan LYX pada sisi aplikasi DTP.

KONSEP LOGICAL FRAME WORK APPROACH

Kerangka Pendekatan logis, ZOPP, dan OOPP - Apa dan Mengapa

Kedua istilah Logical Framework (LF atau logframe) dan Logical Framework Approach (LFA) kadang-kadang membingungkan. Logframe adalah dokumen, Logical Framework Approach adalah sebuah metodologi desain proyek.

Catatan: Untuk sebagian besar tujuan tiga hal; Logical Framework Approach, ZOPP dan OOPP adalah istilah untuk metodologi desain proyek yang sama atau proses. Istilah OOPP dan ZOPP berarti masing-masing; Tujuan Perencanaan Proyek Berorientasi dan dalam bahasa Jerman Ziel Orientierte Projek Planung. Semua tiga istilah mengacu pada suatu proses pertemuan terstruktur yang akan kita sebut sebagai LFA.

CONTOH MANAJEMEN RESIKO

A.  Resiko Bank – Pasar

Risiko pasar adalah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet). Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko pasar :
  • Risiko pasar umum
  • Risiko residual

Faktor yang Menentukan Harga Pasar Terkait dengan Risiko
  • Penawaran dan permintaan (supply and demand)
  • Likuiditas (liquidity)
  • Intervensi pemerintah (official intervention)
  • Arbitrase (arbitrage)
  • Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
  • Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors)


B.  Resiko Di PT. ASTRA HONDA MOTOR

Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan oleh perusahaan.
Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini di dasarkan pada pencintraan terhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda Motor dalam perspektif 3R ataupun 5C.

Pedoman 3R
  • Return (pendapatan) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai pendapatan yang memadai dalam mencukupi atau melunasi hutang dan bunganya.
  • Repayment Capacity (kemampuan mengembalikan pinjaman) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai kapasitas/kemampuan dalam mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat jatuh tempo.
  • Risk-bearing Ability yaitu menilai kemampuan PT. Astra Honda Motor dalam menanggung risiko kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan dengan penggunaan kredit.

Pedoman 5C
  • Character yaitu penilaian kualitatif atas kemauan peminjam untuk memenuhi kewajiban hutangnya dan bunganya.
  • Capacity yaitu penilaian kualitatif atas peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya melalu pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan efisien.
  • Capital yaitu penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara keseluruhan.
  • Collateral yaitu penilaian kualitatif aset yang dijaminkan (dijadikan agunan) untuk suatu pinjaman.
  • Condition yaitu penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi perekonomian akan mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman. 

Risiko Regulasi dan Hukum
Risiko ini dapat terjadi karena adanya perubahan regulasi atau hukum dari regulator atau pemerintah yang dapat mengancam posisi kompetitif dan kemampuan perusahaan untuk menjalankan bisnis secara efisien, demikian juga dengan kebijakan internal perusahaan yang selalu berubah-ubah. Termasuk di dalamnya ketidakpatuhan dalam standar  industri. Macam-macam risiko regulasi dan hukum yang mungkin dihadapi oleh manajemen disajikan dalam tabel berikut.

Risiko
Dampak
Batasan-batasan dalam industri yang menyebabkan kehilangan peluang dan pendapatan
Besar
Perubahan regulasi pemerintah
Besar
Kehilangan lisensi
Sangat Besar
Sengketa dalam perjanjian kontrak
Besar
Tindakan manajemen yang melanggar aturan
Besar

Penjelasan:

Risiko pertama, batasan-batasan dalam industri yang menyebabkan kehilangan peluang dan pendapatan dapat berdampak pada keuntungan yang dihasilkan dan strategi yang diterapkan akan berubah. Risiko ini tidak dapat dihindari karena merupakan kebijakan pemerintah dalam menentukan batasan-batasan industri sehingga manajemen harus menyiapkan langkah antisipasinya.

Risiko kedua, perubahan regulasi pemerintah juga merupakan risiko yang tidak bisa diprediksi. Risiko ini memiliki dampak yang cukup besar pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sehingga ketika risiko ini terjadi, manajemen diharapkan untuk menyesuaikan dengan regulasi yang baru secepatnya dan sebaiknya menyiapkan strategi cadangan untuk berjaga-jaga apabila regulasi pemerintah berubah lagi.

Risiko ketiga, risiko kehilangan lisensi memiliki dampak yang sangat besar pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, risiko ini kecil kemungkinannya terjadi karena biasanya perusahaan akan segera mendaftarkan lisensinya begitu usaha telah berjalan.

Risiko keempat, risiko ini memiliki dampak yang besar bagi perusahaan. Masalah sengketa dalam perjanjian kontrak dengan pihak lain dalam bentuk kerjasama maupun ijin penggunaan aset/lahan untuk mendirikan tower apabila tidak segera diselesaikan, maka akan menimbulkan masalah berkepanjangan yang bisa menyebabkan kinerja perusahaan menurun. Risiko ini dapat dicegah apabila kedua belah pihak dalam perjanjian saling mematuhi aturan yang ada.

Risiko kelima, tindakan manajemen yang melanggar aturan akan menyebabkan terganggunya kinerja perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan. Risiko ini dapat dicegah dengan selalu mematuhi peraturan yang ada dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan perusahaan. 

Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga

Risiko
Dampak
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat memengaruhi tingkat suku bunga
Besar
Kebijakan internal perbankan tentang tingkat suku bunga
Besar
Jangka waktu yang lama membuat perubahan tingkat suku bunga semakin sering
Besar
Timbul gap yang cukup besar antara pendapatan bunga dan biaya bunga akibat perubahan tingkat suku bunga
Besar


Risiko tingkat suku bunga ini merupakan risiko terkait dengan kesehatan finansial perusahaan. Adanya risiko Tingkat Suku Bunga merupakan salah satu indikasi bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan pendanaan atas investasi dan operasionalnya dengan modal yang berasal dari luar (external capital). Dengan demikian akan merubah struktur modal dari perusahaan. Indikasi yang dari modal yang didapatkan dari luar berupa hutang merupakan salah satu sebab berubahnya struktur modal perusahaan.  

C. Resiko Di Koperasi Kredit  

Koperasi kredit sebenarnya adalah miniatur dari perbankan. Yang dikelola hampir sama, yakni uang masyarakat (anggota koperasi) dan kemudian menyalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat (anggota koperasi) yang membutuhkan.

Dengan risiko tersebut maka sudah selayaknya jika Koperasi kredit menerapkan konsep manajemen risiko, sebagai konsekuensi dari bisnis yang penuh dengan risiko. Artinya risiko yang mungkin timbul dimitigasi dengan cara menerapkan manajemen risiko di semua lini dan bidang. Hal ini menunjukan bahwa pengurus dan pengelola Koperasi kredit sudah selayaknya memiliki kemampuan dalam hal manajemen risiko atau sudah mengikuti sertifikasi manajemen risiko.  

Masalah yang dihadapi di koperasi Kredit : 
  1. Lemahnya partisipasi anggota
  2. Kurangnya permodalan
  3. Pemanfaatan pelayanan
  4. Lemahnya pengambilan keputusan
  5. Lemahnya Pengawasan
  6. Manajemen Resiko


Faktor risiko yang melekat pada koperasi khususnya Koperasi kredit,  diantaranya :

1. Risiko Kredit
Risiko ini didefinisikan sebagai risiko kerugian sehubungan dengan pihak peminjam tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamkannya secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya.

2. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan Koperasi tidak mampu memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.

3. Risiko Operasional
Risiko operasional didefinisikan sebagai resiko kerugian atau ketidakcukupan proses internal, sumber daya manusia dan sistem yang gagal atau dari peristiwa eksternal.

4. Risiko Bisnis
risiko bisnis adalah risiko yang terkait dengan posisi persaingan antar Koperasi dan prospek keberhasilan Koperasi dalam perubahan pasar.Risiko Strategik, risiko strategik adalah risiko yang terkait dengan keputusan jangka panjang yang dibuat oleh pengurus dan pengelola.

5. Risiko Reputasional
Resiko kerusakan pada Koperasi yang diakibatkan dari hasil opnini public yang negative.

6.  Risiko Legal 
7.  Risiko Politik
8.  Risiko Kepatuhan

      
Refrensi 
http://pengertianmanagement.blogspot.com/2012/11/management-resiko.html
http://sherlyarianti.blogspot.com/2013/06/contoh-kasus-manajemen-risiko-pt-astra.html
http://daydarma.wordpress.com/2013/03/28/contoh-kasus-dan-analisis-manajemen-resiko-pada-koperasi-kredit/

Disusun Oleh : Arif Subyantoro

RISIKO DAN BIAYA

~ SUMBER – SUMBER RISIKO DAN BIAYA YANG TIMBUL AKIBAT OLEH RESIKO ~

Terdapat beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi,diantaranya adalah:

1. Risiko suku bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, yang berarti jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Demikian pula sebaliknya, apabila suku bunga menurun, maka harga saham akan meningkat.

2. Risiko pasar
Yang dimaksud risiko pasar adalah fluktuasi pasar yang secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, maupun perubahan politik.

3. Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Maka dari itu, risiko ini juga bisa disebut sebagai risiko daya beli.

4. Risiko bisnis
Risiko bisnis merupakan risiko yang terdapat dalam menjalankan bisnis suatu jenis industri. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak di bidang industri tekstil, akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri.

5. Risiko finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar hutang yang digunakan, maka semakin besar pula risiko yang akan ditanggung.

6. Risiko likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. Dan demikian pula sebaliknya.

7. Risiko nilai tukar mata uang (valas)
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan nama currency risk atau exchange rate risk.

8. Risiko negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, maka stabilitas ekonomi dan politik negara bersangkutan akan sangat perlu diperhatikan guna menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.

~ BIAYA-BIAYA YANG DITIMBULKAN KARENA MENANGGUNG RISIKO ~

Jika didalam suatu investasi terdapat kemungkinan terjadinya risiko maka dari risiko itupun akan timbul biaya-biaya untuk menanggung risiko tersebut. biaya-biaya untuk menanggung risiko tersebut diantaranya adalah:
  • Biaya-biaya dari kerugian yang tidak diharapkan.
  • Biaya-biaya dari ketidakpastian itu sendiri

Referensi : http://kaskoired.blogspot.com/2014/10/kelompok-3.html
Disusun Oleh :
Andri Afandi
Wina Andina.P  

KONSEP-KONSEP YANG BERHUBUNGAN DENGAN MANAJAMEN RESIKO

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Didalam manajemen risiko dikenal beberapa konsep yang berhubungan dengan risiko itu sendiri diantaranya adalah:
  • Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai kemungkinan akan terjadinya kerugian.
  • Risk is the possibility of loss, risiko adalah kemungkinan kerugian.
  • Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian.
  • Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko merupakan penye-baran hasil actual dari hasil yang diharapkan.
  • Risk is the probability of any outcome different from the one expected, risiko adalah probabilitas atas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan.


Dari beberapa definisi diatas, maka risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan atau tidak terduga. Dengan kata lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko. Dan jika dikaji lebih lanjut “kondisi yang tidak pasti” itu timbul karena berbagai sebab, antara lain; jarak waktu dimulai perencanaan, keterbatasan informasi yang diperlukan, keterbatasan pengetahuan pengambil keputusan dan sebagainya.

Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Menurut Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam  aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut.

Menurut Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.

Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.

Dorfman, 1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.

  1. Konsep lain yang berkaitan dengan risiko adalah Peril, yaitu suatu peristiwa yang dapat menimbulkan terjadinya suatu kerugian, dan Hazard, yaitu keadaan dan kondisi yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya suatu peril.
  2. Hazard terdiri dari beberapa tipe, yaitu:
  3. Physical Hazard, suatu kondisi yang bersumber pada karakteristik secara fisik dari obyek yang dapat memperbesar terjadinya kerugian.
  4. Moral Hazard, suatu kondisi yang bersumber dari orang yang berkaitan dengan sikap mental, pandangan hidup dan kebiasaan yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya peril.
  5. Morale Hazard, suatu kondisi dari orang yang merasa sudah memperoleh jaminan dan menimbulkan kecerobohan sehingga memungkinkan timbulnya peril.
  6. Legal Hazard, suatu kondisi pengabaian atas peraturan atau perundang-undangan yang bertujuan melindungi masyarakat sehinga memperbesar ter-jadinya peril.


~ RISIKO SPEKULATIF DAN RISIKO MURNI ~

Kejadian sesungguhnya terkadang menyimpang dari perkiraan. Artinya ada kemungkinan penyimpangan yang menguntungkan maupun merugikan. Jika kedua kemungkinan itu ada, maka dikatakan risiko itu bersifat spekulatif. Sebaliknya, lawan dari risiko spekulatif adalah risiko murni, yaitu hanya ada kemungkinan kerugian dan tidak mempunyai kemungkinan keuntungan. Manajer risiko utamanya menangani risiko murni dan tidak menangani risiko spekulatif kecuali jika adanya risiko spekulatif memaksanya untuk menghadapi risiko murni tersebut.

Risiko Spekulatif yang kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business risk)/ speculative risk adalah suatu keadaan dimana jika sesorang menginvestasikan dananya disuatu tempat akan menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif.Semua risiko spekulatif diambil sebagai pilihan sadar dan tidaknya hanya diakibatkan oleh situasi yang tidak terkontrol. Contoh resiko spekulatif diantaranya adalah:

a. Risiko Perubahan Harga
Harga pasar suatu produk, jasa, atau komoditi dapat berubah-ubah. Ini dapat naik maupun turun. Terkait dengan perubahan harga input, jika harga input naik, maka perusahaan dapat mengalami kerugian penurunan marjin keuntungan. Sebaliknya, jika harga input turun, maka perusahaan dapat mengalami keuntungan, yaitu berupa kenaikan marjin keuntungan.
Terkait dengan harga output, jika harga output naik, maka perusahaan akan mengalami keuntungan karena naiknya marjin keuntungan. Sementara, jika harga output turun, maka perusahaan akan mengalami kerugian, yaitu berupa penurunan marjin keuntungan.

b. Resiko Kredit
Resiko kredit adalah resiko yang muncul dari transaksi kredit, seperti utang dagang. Jika pihak yang kita berikan kredit mengalami gagal bayar, maka kita akan mengalami kerugian. Sedangkan Risiko Murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ). Beberapa bentuk resiko murni yang sering muncul diantaranya adalah:
  1. Resiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki yang diakibatkan kebakaran, pencurian, penggelapan, dan sebagainya.
  2. Kecelakaan kerja pada proses produksi.
  3. Resiko akibat tuntutan hukum pihak lain, misalnya keracunan dari makanan yang Anda jual, tuntutan konsumen akibat kelalaian kita, dan sebagainya.
  4. Resiko operasional lainnya.
  5. Bencana alam (force majeure), seperti banjir, gempa, angin topan, dan sebagainya.

Dari kedua kategori risiko diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.


~ SUMBER RISIKO ~

Terdapat beberapa sumber risiko yang bisa mempengaruhi besarnya risiko suatu investasi, diantaranya adalah :
1. Risiko suku bunga
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik, yang berarti jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Demikian pula sebaliknya, apabila suku bunga menurun, maka harga saham akan meningkat.

2. Risiko pasar
Yang dimaksud risiko pasar adalah fluktuasi pasar yang secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, maupun perubahan politik.

3. Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Maka dari itu, risiko ini juga bisa disebut sebagai risiko daya beli.

4. Risiko bisnis
Risiko bisnis merupakan risiko yang terdapat dalam menjalankan bisnis suatu jenis industri. Misalnya perusahaan pakaian jadi yang bergerak di bidang industri tekstil, akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik industri tekstil itu sendiri.

5. Risiko finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar hutang yang digunakan, maka semakin besar pula risiko yang akan ditanggung.

6. Risiko likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. Dan demikian pula sebaliknya.

7. Risiko nilai tukar mata uang (valas)
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan nama currency risk atau exchange rate risk.

8. Risiko negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Bagi perusahaan yang beroperasi di luar negeri, maka stabilitas ekonomi dan politik negara bersangkutan akan sangat perlu diperhatikan guna menghindari risiko negara yang terlalu tinggi.


Referesi : http://kaskoired.blogspot.com/2014/10/kelompok-3.html

Disusun Oleh : 
Gozali Rahman .P
Purwo Adie Susilo

CONTOH MANAJEMEN PROYEK

Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.

Atau, manajemen proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber daya (manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.

Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus mampu memberikan contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan  pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.

Manfaat manajemen proyek 

  • Mengidentifikasi fungsi tanggung jawab
  • Meminimalkan tuntutan pelaporan rutin
  • Mengidentifikasi batas waktu untuk penjadwalan
  • Mengidentifikasi metode analisa peramalan
  • Mengukur prestasi terhadap rencana
  • Mengidentifikasi masalah dini& tindakan perbaikan
  • Meningkatkan kemampuan estimasi untuk rencana
  • Mengetahui jika sasaran tidak dapat dicapai/terlampaui

            Contoh manajemen proyek diantaranya adalah : membangun sebuah stadion sepak bola, megelola penelitian berskala besar, melaksanakan pembedahan transplantasi organ tubuh, memasang lintas produksi, atau berjuang mendapatkan ijazah strata satu di suatu perguruan tinggi.

Konsep Manajemen Proyek
            Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam model kematangan kemampuan manajement manusia yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.

Referensi : http://kaskoired.blogspot.com/2014/10/kelompok-3.html

Disusun Oleh : Shinta Pradipta

PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK

Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan ketrampilan,cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja,waktu,mutu dan keselamatan kerja. Ada tiga garis besar untuk menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :

1. Perencanaan
Untuk mencapai tujuan,sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang.Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus menyiapkan segala program teknis dan administrasi agar dapat diimplementasikan.
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya,tenaga kerja,peralatan,material),durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek.Tujuan utama dari utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama berlangsungnya proyek.
  • Kontrol terhadap proyek lebih baik, sehingga proyek bisa sesuai dengan scope, biaya, sumberdaya dan waktu yang telah ditentukan.
  • Meningkatkan kualitas.
  • Meningkatkan produktifitas.
  • Bisa menekan resiko yang timbul sekecil mungkin.
  • Koordinasi internal yang lebih baik.
  • Meningkatkan semangat, tanggung jawab serta loyalitas tim terhadap proyek, yaitu dengan penugasan yang jelas kepada masing-masing anggota tim.

  1. Pembangunan cepat, kualitas bagus dan harga murah.
  2. Suasana kerja yang menyenangkan, kompak dan adanya sikap saling menghargai antara sesama rekan kerja, bawahan dengan atasan serta atasan terhadap bawahan.
  3. Para Manager dalam manajemen proyek dapat bertindak sebagai pemimpin.
  4. Terpenuhinya hak-hak dan tanggung jawab karyawan dengan baik.
  5. Suasana kerja yang menyenangkan, kompak dan adanya sikap saling menghargai antara sesama rekan kerja, bawahan dengan atasan serta atasan terhadap bawahan.
  6. Para Manager dalam manajemen proyek dapat bertindak sebagai pemimpin.
  7. Terpenuhinya hak-hak dan tanggung jawab karyawan dengan baik.

                         
2. Tujuan
- Efisiensi, baik dari sisi biaya, sumber daya maupun waktu.

Sumber :
http://alfiannn.wordpress.com/2013/10/02/definisi-manajemen-proyek/
http://kelompokmpc.blogspot.com/
http://www.ilmusipil.com/manajemen-proyek-yang-baik

Disusun Oleh : 
Muhammad solihin
Raka purushadika

MANFAAT MANAJEMEN RESIKO

Ada kalanya kita dihadapkan dengan sebuah kondisi dimana kita harus mengambil sebuah keputusan penting yang berhubungan dengan masa depan kita. Sudah semestinya keputusan yang diambil merupakan keputusan terbaik sehingga kita mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang kita harapkan. Pemikiran yang logis dan strategis tentu merupakan sebuah keharusan. Artinya, kita sebaiknya tidak terlalu banyak melibatkan emosi dalam mengambil keputusan. Jika tidak, bisa jadi keputusan yang diambil akan membawa dampak negatif terhadap masa depan kita sendiri. Dalam hal ini, kita perlu memikirkan semua aspek dan konsekuensi dari keputusan tersebut termasuk resiko yang mungkin harus kita tanggung sebagai akibat dari keputusan yang kita ambil. Ini merupakan satu konsep yang kita sebut sebagai manajemen resiko atau risk management. Lalu, apa manfaat manajemen resiko tersebut?
Berbicara mengenai manajemen resiko, kita mungkin lebih banyak membahas mengenai resiko-resiko dalam hal finansial mengingat teori-teori mengenai manajemen resiko sendiri banyak terkait dengan ilmu ekonomi, terutama manajemen. Salah satu contohnya adalah definisi mengenai manajemen resiko yang disampaikan oleh Smith (1990), yaitu proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan (income) dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan. Walaupun teori mengenai hal ini lebih banyak dibahas di area ekonomi, namun kita dapat mengadopsinya di dalam kehidupan sehari-hari termasuk keluarga. Apa saja manfaat manajemen resiko yang dapat kita ambil?

Kemampuan dalam Mengidentifikasi Resiko
Ketika kita hendak memutuskan sebuah keputusan penting baik yang berhubungan dengan keuangan ataupun tidak, kita sebaiknya berpikir mengenai resiko yang mungkin muncul sebagai dampak dari keputusan tersebut. Pada dasarnya, ketika kita melakukan hal ini, kita telah menerapkan pengetahuan mengenai manajemen resiko itu sendiri. Dengan mengidentifikasi resiko yang mungkin muncul, minimal kita akan lebih siap dalam menghadapi resiko tersebut. Misalnya, ketika kita ingin membeli sebuah mobil bekas, kita sebaiknya mampu mengidentifikasi bagian mana yang beresiko mengalami kerusakan sehingga kita harus bersiap untuk memperbaiki kerusakan tersebut.

Kemampuan dalam Mengukur Resiko
Salah satu manfaat manajemen resiko selain kemampuan dalam mengidentifikasi resiko adalah mengukur resiko yang mungkin kita hadapi. Maksud dari pengukuran ini adalah seberapa besar kerugian ataupun kerusakan yang kita dapatkan sebagai konsekuensi dari keputusan yang telah kita ambil. Contohnya, ketika kita hendak membeli sebuah mobil bekas, kita dapat mengukur perkiraan biaya perbaikan berdasarkan kondisi riil dari mobil tersebut sebagai resiko dari pembelian. Atau, kita dapat mengukur berapa kerugian yang harus kita tanggung jika kita memutuskan untuk menjualnya kembali setelah proses perbaikan tersebut berdasarkan harga di pasaran.

Kemampuan Mengontrol Resiko
Dengan kemampuan dalam manajemen resiko yang baik, kita dapat mengontrol resiko tersebut agar tidak membawa dampak yang lebih buruk. Kontrol ini tentu tidak dapat dilepaskan dari dua hal yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu identifikasi dan pengukuran. Merujuk pada contoh yang sama, kita bermaksud menjual mobil yang telah kita beli. Setelah diukur, potensi kerugian dapat ditekan jika kita melakukan perbaikan atas kerusakan yang terjadi. Jika demikian, kita dapat mengontrol resiko tersebut dengan melakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum menjual mobil tersebut.
Satu hal yang paling penting terkait dengan manajemen resiko adalah setiap keputusan yang kita ambil tidak akan lepas dari konsekuensi, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan kemampuan manajemen resiko, kita tentu dapat menghidar dari munculnya permasalahan baru yang mungkin lebih besar dan rumit. Oleh karena itu, manajemen resiko harus didasarkan pada pemikiran yang logis, bukan keputusan emosional.

referensi

http://infomanfaat.com/926/manfaat-manajemen-resiko-atau-risk-management/ekonomi