Sabtu, 01 November 2014

CONTOH MANAJEMEN RESIKO

A.  Resiko Bank – Pasar

Risiko pasar adalah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban diluar neraca yang timbul dari pergerakan harga pasar (on-and off-balance sheet). Faktor Yang Menyebabkan Timbulnya Risiko pasar :
  • Risiko pasar umum
  • Risiko residual

Faktor yang Menentukan Harga Pasar Terkait dengan Risiko
  • Penawaran dan permintaan (supply and demand)
  • Likuiditas (liquidity)
  • Intervensi pemerintah (official intervention)
  • Arbitrase (arbitrage)
  • Peristiwa ekonomi dan politik (economic and political events)
  • Faktor-faktor indikator ekonomi (underlying economic factors)


B.  Resiko Di PT. ASTRA HONDA MOTOR

Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan oleh perusahaan.
Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini di dasarkan pada pencintraan terhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda Motor dalam perspektif 3R ataupun 5C.

Pedoman 3R
  • Return (pendapatan) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai pendapatan yang memadai dalam mencukupi atau melunasi hutang dan bunganya.
  • Repayment Capacity (kemampuan mengembalikan pinjaman) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai kapasitas/kemampuan dalam mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat jatuh tempo.
  • Risk-bearing Ability yaitu menilai kemampuan PT. Astra Honda Motor dalam menanggung risiko kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan dengan penggunaan kredit.

Pedoman 5C
  • Character yaitu penilaian kualitatif atas kemauan peminjam untuk memenuhi kewajiban hutangnya dan bunganya.
  • Capacity yaitu penilaian kualitatif atas peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya melalu pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan efisien.
  • Capital yaitu penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara keseluruhan.
  • Collateral yaitu penilaian kualitatif aset yang dijaminkan (dijadikan agunan) untuk suatu pinjaman.
  • Condition yaitu penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi perekonomian akan mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman. 

Risiko Regulasi dan Hukum
Risiko ini dapat terjadi karena adanya perubahan regulasi atau hukum dari regulator atau pemerintah yang dapat mengancam posisi kompetitif dan kemampuan perusahaan untuk menjalankan bisnis secara efisien, demikian juga dengan kebijakan internal perusahaan yang selalu berubah-ubah. Termasuk di dalamnya ketidakpatuhan dalam standar  industri. Macam-macam risiko regulasi dan hukum yang mungkin dihadapi oleh manajemen disajikan dalam tabel berikut.

Risiko
Dampak
Batasan-batasan dalam industri yang menyebabkan kehilangan peluang dan pendapatan
Besar
Perubahan regulasi pemerintah
Besar
Kehilangan lisensi
Sangat Besar
Sengketa dalam perjanjian kontrak
Besar
Tindakan manajemen yang melanggar aturan
Besar

Penjelasan:

Risiko pertama, batasan-batasan dalam industri yang menyebabkan kehilangan peluang dan pendapatan dapat berdampak pada keuntungan yang dihasilkan dan strategi yang diterapkan akan berubah. Risiko ini tidak dapat dihindari karena merupakan kebijakan pemerintah dalam menentukan batasan-batasan industri sehingga manajemen harus menyiapkan langkah antisipasinya.

Risiko kedua, perubahan regulasi pemerintah juga merupakan risiko yang tidak bisa diprediksi. Risiko ini memiliki dampak yang cukup besar pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sehingga ketika risiko ini terjadi, manajemen diharapkan untuk menyesuaikan dengan regulasi yang baru secepatnya dan sebaiknya menyiapkan strategi cadangan untuk berjaga-jaga apabila regulasi pemerintah berubah lagi.

Risiko ketiga, risiko kehilangan lisensi memiliki dampak yang sangat besar pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, risiko ini kecil kemungkinannya terjadi karena biasanya perusahaan akan segera mendaftarkan lisensinya begitu usaha telah berjalan.

Risiko keempat, risiko ini memiliki dampak yang besar bagi perusahaan. Masalah sengketa dalam perjanjian kontrak dengan pihak lain dalam bentuk kerjasama maupun ijin penggunaan aset/lahan untuk mendirikan tower apabila tidak segera diselesaikan, maka akan menimbulkan masalah berkepanjangan yang bisa menyebabkan kinerja perusahaan menurun. Risiko ini dapat dicegah apabila kedua belah pihak dalam perjanjian saling mematuhi aturan yang ada.

Risiko kelima, tindakan manajemen yang melanggar aturan akan menyebabkan terganggunya kinerja perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan. Risiko ini dapat dicegah dengan selalu mematuhi peraturan yang ada dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan perusahaan. 

Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga

Risiko
Dampak
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat memengaruhi tingkat suku bunga
Besar
Kebijakan internal perbankan tentang tingkat suku bunga
Besar
Jangka waktu yang lama membuat perubahan tingkat suku bunga semakin sering
Besar
Timbul gap yang cukup besar antara pendapatan bunga dan biaya bunga akibat perubahan tingkat suku bunga
Besar


Risiko tingkat suku bunga ini merupakan risiko terkait dengan kesehatan finansial perusahaan. Adanya risiko Tingkat Suku Bunga merupakan salah satu indikasi bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan pendanaan atas investasi dan operasionalnya dengan modal yang berasal dari luar (external capital). Dengan demikian akan merubah struktur modal dari perusahaan. Indikasi yang dari modal yang didapatkan dari luar berupa hutang merupakan salah satu sebab berubahnya struktur modal perusahaan.  

C. Resiko Di Koperasi Kredit  

Koperasi kredit sebenarnya adalah miniatur dari perbankan. Yang dikelola hampir sama, yakni uang masyarakat (anggota koperasi) dan kemudian menyalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat (anggota koperasi) yang membutuhkan.

Dengan risiko tersebut maka sudah selayaknya jika Koperasi kredit menerapkan konsep manajemen risiko, sebagai konsekuensi dari bisnis yang penuh dengan risiko. Artinya risiko yang mungkin timbul dimitigasi dengan cara menerapkan manajemen risiko di semua lini dan bidang. Hal ini menunjukan bahwa pengurus dan pengelola Koperasi kredit sudah selayaknya memiliki kemampuan dalam hal manajemen risiko atau sudah mengikuti sertifikasi manajemen risiko.  

Masalah yang dihadapi di koperasi Kredit : 
  1. Lemahnya partisipasi anggota
  2. Kurangnya permodalan
  3. Pemanfaatan pelayanan
  4. Lemahnya pengambilan keputusan
  5. Lemahnya Pengawasan
  6. Manajemen Resiko


Faktor risiko yang melekat pada koperasi khususnya Koperasi kredit,  diantaranya :

1. Risiko Kredit
Risiko ini didefinisikan sebagai risiko kerugian sehubungan dengan pihak peminjam tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamkannya secara penuh pada saat jatuh tempo atau sesudahnya.

2. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang disebabkan Koperasi tidak mampu memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.

3. Risiko Operasional
Risiko operasional didefinisikan sebagai resiko kerugian atau ketidakcukupan proses internal, sumber daya manusia dan sistem yang gagal atau dari peristiwa eksternal.

4. Risiko Bisnis
risiko bisnis adalah risiko yang terkait dengan posisi persaingan antar Koperasi dan prospek keberhasilan Koperasi dalam perubahan pasar.Risiko Strategik, risiko strategik adalah risiko yang terkait dengan keputusan jangka panjang yang dibuat oleh pengurus dan pengelola.

5. Risiko Reputasional
Resiko kerusakan pada Koperasi yang diakibatkan dari hasil opnini public yang negative.

6.  Risiko Legal 
7.  Risiko Politik
8.  Risiko Kepatuhan

      
Refrensi 
http://pengertianmanagement.blogspot.com/2012/11/management-resiko.html
http://sherlyarianti.blogspot.com/2013/06/contoh-kasus-manajemen-risiko-pt-astra.html
http://daydarma.wordpress.com/2013/03/28/contoh-kasus-dan-analisis-manajemen-resiko-pada-koperasi-kredit/

Disusun Oleh : Arif Subyantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar