Rabu, 26 November 2014

Manajemen Proyek dan Resiko

Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan, mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi tersebut, seluruh aktifitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran. Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.


Pengertian Proyek
Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang berbeda dari yang biasanya digunakan. Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan dari berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah penerapan dari pengetahuan, ketrampilan, ‘tools and techniques’ pada aktivitas-aktivitas proyek supaya persyaratan dan kebutuhan dari proyek terpenuhi. Proses-proses dari manajemen proyek dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu : ‘initiating process, planning process, executing process, controlling process dan closing process’.
Bilamana dibandingkan dengan definisi dari proyek, maka semua ‘pekerjaan yang lain’ dianggap sebagai suatu rutinitas belaka. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.

Pengertian Resiko
Risiko merupakan kombinansi dari probabilitas suatu kejadian dan konsekuensi dari kejadian tersebut.

Jenis-jenis Risiko
  1. Risiko Operasional
  2. Risiko Finansial
  3. Hazard Risk
  4. Strategic Risk

Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah proses pengukuran atau penilaian resiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu.

Proses Manajemen Risiko
  1. Perencanaan manajemen Risiko
Ada 4 macam perencanaan dalam sebuah resiko, namun saya hanya akan mengambil satu contoh yang akan saya kaitkan dalam kasus Bab 1 yaitu proses memutuskan bagaimana mendekati dan melaksanakan aktivitas manajemen risiko untuk proyek. Dalam hal ini sebuah proses diharapkan melaksanakan dengan koridor manajemen yang sudah ditentukan, seorang karyawan Bank yang tidak melaksanakan aktivitasnya sebagai mana yang sudah ditentukan dalam manajemen yang sudah ditentukan maka akan melakukan tindakan yang berhubungan dengan penggelapan uang nasabahnya. Hal ini tidak sesuai dengan Perencanaan manajemennya, maka hal ini akan merugikan (Bersifat Negatif) dalam resiko proyek..

  1. Identifikasi Risiko
Ada 3 macam dalam identifikasi resiko, namun dalam kasus ini saya akan menjelaskan satu saja yang terkait dengan kasus Bab 1 yaitu peserta yang terlibat: manajer proyek, anggota tim proyek, anggota manajemen risiko, ahli teknis diluar tim proyek, customer, user, dan ahli manajemen risiko. Kalau kita lihat dalam identifikasi maka akan mencakup semua anggota yang ada dalam sebuah manajemen resiko. Dalam kasus Bab 1 bisa dijelaskan bahwasanya anggota karyawan bank dan nasabah (bisa dikatakan costumer) terkait dalam suatu identifikasi sebuah resiko.

  1. Analisis Risiko Kualitatif Dan Kuantitatif
Dalam sebuah analisi ini ada dua yang akan saya jelaskan, sesuai dengan apa yang akan dibahas yaitu Kualitatif dan Kuantitatif. Pertama adalah kualitatif dimana dalam pembahasan ini dibagi menjadi 2 yaitu :

KUALITATIF
Menilai prioritas risiko teridentifikasi menggunakan peluang terjadinya dan     dampaknya terhadap tujuan proyek bila risiko itu terjadi. Menilai faktor-faktor lain seperti kerangka waktu dan tolerasi risiko dari kendala biaya, jadwal, ruang lingkup, dan mutu.

KUANTITATIF
 yaitu ada dua jenis pembahasan dalam sebuah manajemen risiko dan proyek, yaitu : Sebuah Analisa risiko Dikerjakan berdasarkan risiko yang diprioritaskan oleh proses analisis risiko kualitatif. Proses menggunakan teknik seperti simulasi montecarlo dan pohon keputusan.

  1. Perencanaan Respon Risiko
Yaitu Proses mengembangkan pilihan dan menentukan tindakan untuk meningkatkan kesempatan dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Ini mengikuti analisis risiko kualitatif dan kuantitatif. Jadi kalau kita kaitkan dengan masalah yang ada pada Bab 1 maka diperoleh bahwa seorang karyawan pun harus kita perhatikan (dipantau) dalam setiap kesempatan yang ada, hal ini untuk mengurangi ancaman yang tidak di inginkan dalam suatu manajemen proyek dan risiko.

  1. Pengendalian dan Monitoring Risiko
Yaitu Proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan risiko-risiko yang baru muncul, melacak risiko teridentifikasi, menganalisis ulang risiko sekarang, memonitor kondisi pemicu rencana kontingensi, memonitor sisa risiko, dan mereview pelaksanaan respon risiko saat mengevaluasi keefektivannya.

Dengan kata lain tujuannya adalah untuk memastikan bila: asumsi proyek masih valid, risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya, kebijakan dan prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya dan jadwal kontingensi dimodifikasi sesuai risiko proyek.

Dari sebuah penelitian dari masalah yang dicari makan kita dapat peroleh teori dari penjelasan diatas yaitu kita dapat memastikan tingkat, tipe, dan visibilitas manajemen risiko yang setara dengan risiko dan kepentingan proyek bagi organisasi. Dan telah menyediakan sumberdaya dan waktu yang memadai untuk aktivitas manajemen risiko, seperti menetapkan basis yang disepakati untuk mengevaluasi risiko.

Contoh management proyek & resiko :

Proyek Pembuatan Jalan Tol
proyek pembuatan jalan tol ini termasuk proyek yang besar. Proyek jalan tol ini dibuat untuk menanggulangi kemacetan walaupun sampai sekarang belum maksimal juga mengatasi kemacetan. Salah satu proyek pembuatan jalan tol yaitu jalan tol padaleunyi, jalan tol ini harus dibuat dengan perhitungan yang benar karena struktur tanah yang labil dan mudah longsor dan jalannya pun yang naik turun. Resiko proyek ini yaitu jika perhitungannya tidak benar atau tanah yang berada di bawahnya longsor akan terjadi amblesnya jalan tol tersebut dan mengakibatkan kecelakaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar